BLOGGER TEMPLATES AND Blogger Templates »

Jumat, 02 November 2012

Penulisan blog yang baik

Blog adalah sebuah kata yang tidak asing terdengar bagi orang awam ataupun bagi orang yang sering berada di dunia maya ,namun bagi beberapa kalangan masih belum mengetahui dan memahami secara jelas apa itu blog baik fungsi ataupun manfaat dari blog itu sendiri.
Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut ( wikipedia.co.id)
Kegunaan blog pada saat ini sangatlah banyak,mulai dari memberikan informasi yang berhubungan dengan akademik hingga digunakan untuk memasarkan berbagai macam usaha dan produk agar dapat lebih dikenal dimasyarakat luas,dan dapat diakses oleh banyak orang.
 Langsung saja di sini ada beberapa tips dari banyak referensi referensi yang saya temukan tentang bagaimana membuat blog yang baik dan menarik bagi para pembaca nya.

  1. Sesuaikan tema dari blog yang ingin anda buat, berikut beberapa di antara jenis jenis blog    Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye).
    Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman.
    Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu.
    Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.
    Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
    Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
    Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
    Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws).
    Blog media: Berfokus pada bahasan berbagai macam informasi
    Blog agama: Membahas tentang agama
    Blog pendidikan
    : Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru. 
  2. Wawasan yang Luas Memiliki wawasan yang luas membuat kita lebih mudah dan tidak kesulitan dalam membuat suatu kata atau pun kalimat.
  3. Banyak Membaca dari manapun baik blog yang lain ataupun buku  = Membaca adalah modal utama bagi seseorang yang ingin dan hobi dalam membuat karya tulis.
  4. Penggunaan Tata Penulisan Bahasa yang Baik dan Benar = Tata bahasa dalam penulisan tentunya sangat penting dalam penulisan suatu blog atau pun tulisan - tulisan lainnya agar mudah di pahami oleh pembaca. Sejak kita menginjak bangku pendidikan tentu kita telah di ajarkan bagaimana tata penulisan bahasa yang benar seperti penggunaan kata dasar, kata turunan, imbuhan, kata ulang dan kata ganti serta lain sebagainya.
  5. Pemilihan Kata yang baik dan Sopan = Penggunaan kata yang sopan juga merupakan hal utama yang akan menarik minat para pembaca untuk berkunjung dan membaca tulisan dari blog kita.
  6. Penggunaan Kata/Kalimat yang Umum dan mudah dipahami banyak orang  = Penggunaan kata/kalimat yang umum ini adalah pemilihan kata yang tidak bertele - tele atau tidak terlalu baku, gunakan kata atau kalimat yang umum dan sering di dengar oleh masyarakat umumnya. Hal ini dikarenakan lebih banyak pembaca yang menyukai kata/kalimat yang sederhana agar mereka dengan mudah langsung memahami isi dari tulisan yang dibacanya.
  7.  informasi yang di berikan di blog Up to date
  8. Jangan ragu atau jangan takut salah

Fungsi dan Contoh dari tanda baca

Fungsi dan Contoh dari tanda baca.

Dalam bahasa indonesia terdapat banyak macam dari tanda baca, berikut beberapa jenis tanda baca dan contoh-contoh penggunaan dari tanda baca tersebut, simak ya :).

1. Tanda titik ( . )
biasanya dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Kucing memakan ikan.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.

contoh yang lain adalah dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
  • Dr. (doktor)
  • S.E. (sarjana ekonomi)
  • Kol. (kolonel)
  • Bpk. (bapak)

2. Tanda Koma ( , )
dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pengurutan atau pembilangan.
Contoh: Saya memakan daging, sayuran, dan ikan.
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
- Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
 a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
  • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
 b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

3.Tanda Titik Koma (;)

 - Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
-  Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

4. Tanda Titik Dua (:)

- Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
  • Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
  • Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
- Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
'pemeran' Contoh:
Ketua                  : Rizal.A
 Wakil Ketua         : Yasser
 Sekretaris            : Andra
 Wakil Sekretaris   : Tommy
 Bendahara           : Yanto
Wakil bendahara  :Aditio

5.Tanda Hubung (-)

-Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

6.Tanda Pisah (–, —)

- Tanda pisah  (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh:
  • 1919–1921
  • Medan–Jakarta
  • 10–13 Desember 1999

 

7. Tanda Elipsis (...)

- Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
- Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....

8.Tanda Tanya (?)

- Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh:
  • Kapan ia berangkat?
  • Saudara tahu, bukan?
Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.

9.Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
  • Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
  • Bersihkan meja itu sekarang juga!
  • Sampai hati ia membuang anaknya!
  • Merdeka!
Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam kutipan atau transkripsi drama.

10. Tanda Kurung ((...))

- Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.

11. Tanda Kurung Siku ([...])

Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

12. Tanda Petik ("...") 

Fungsi tanda petik adalah

·         Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
·         Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
·         Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh: “Saya sedang berada di London sekarang”, kata Jaka.
 12. Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi   
 -Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain      
 -Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh: Semua orang merasa ‘jengkel’ dengan sikapnya.

13. Tanda Garis Miring (/) 
 -Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat       
 -Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh: Persamaan kata/sinonim sudah dipelajari anak kelas 5 SD.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')      
-Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh: Semua anak membeli mainan ‘karet’.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca